Judul Skripsi


PERANAN SUBSEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap negara di dunia mempunyai tujuan untuk membangun perekonomian negaranya. Pembangunan ekonomi merupakan perwujudan dari serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan bagi masyarakat. Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat setempat. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah harus mampu membuat prediksi tentang semua potensi sumberdaya yang ada, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembanguan daerah.

Indonesia sebagai negara maritim dan merupakan salah satu kepulauan terbesar di dunia memiliki wilayah laut dan garis pantai yang sangat luas. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi Indonesia dalam memanfaatkan dan mengelola berbagai sumber daya perairan yang terdapat di wilayah kekuasaannya tersebut. Selama ini, salah satu sumber daya perairan yang membuat nama Indonesia dikenal oleh dunia yaitu sumber daya perikanannya yang sangat melimpah. Selain itu, potensi lainnya pun dapat dikelola, seperti sumber daya yang tidak terbaharukan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan Indonesia (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2010:43).

Pembangunan ekonomi bangsa melalui pengembangan perikanan seharusnya perlu diperhatikan mengingat Indonesia memiliki sumber daya yang potensial. Perikanan dan kelautan di Provinsi Aceh merupakan sektor yang mengalami kehancuran sangat fatal pada saat bencana tsunami. Namun pertumbuhan produksi perikanan yang terjadi selama tiga tahun terakhir walaupun tidak terlalu signifikan menandakan mulai pulihnya kembali sektor ini dari kehancuran. Secara keseluruhan pertumbuhan rata-rata produksi perikanan selama 2007-2009 adalah sebesar 3,24 persen dengan perincian pertumbuhan tahunan produksi perikanan tangkap sebesar 3,41 persen dan perikanan budidaya sebesar 4,25 persen. Produksi perikanan tangkap umumnya didominasi oleh kelompok ikan pelagis seperti tuna, tongkol, kembung, cakalang, selar, tenggiri dan layang. Kelompok udang dan bandeng memberi sumbangan terbesar dari subsektor budidaya perikanan.

Jumlah prasarana yang tersedia di sektor kelautan dan perikanan masih sangat minim bila dibandingkan dengan potensi perikanan Aceh. Kondisi ini mencerminkan bahwa pengembangan sektor perikanan di Aceh ini belum didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itu kedepan perlu pengembangan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan seperti pelabuhan perikanan, pengembangan balai benih ikan, pengembangan sarana tangkap serta motorisasi armada perikanan dalam upaya meningkatkan daya jelajah dan produktivitas nelayan.

Langsa merupakan kota pemekaran Kabupaten Aceh Timur dan merupakan salah satu kota otonom termuda di Provinsi Aceh. Berada kurang lebih 400 km dari Kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh. Kota Langsa sebelumnya berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif. Kota Langsa memiliki luas sebesar 239.83 Km2 dan beriklim tropis dengan letak astronomis antara 040 - 24’ 35,68’ - 040 33’ 47, 03" Lintang Utara dan 970 53’ 14,59" – 980 04’ 42,16" Bujur Timur.

Salah satu sub sektor unggulan sektor pertanian di Kota Langsa yaitu sub sektor Perikanan. Sektor perikanan merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan hasil sumberdaya perikanan baik untuk perikanan laut maupun perikanan darat, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang tinggi. Sub-sektor perikanan (fishery) terdiri dari perikanan laut (penangkapan di laut seperti ikan Tuna, Tenggiri serta budidaya di laut, muara dan sungai misalnya tiram dan mutiara) dan perikanan darat (penangkapan di perairan umum, yaitu di sungai, waduk dan rawa), serta budidaya di darat yaitu tambak, kolam, keramba dan sawah.

Discussion: